Ruang yang Bercerita: Desain Interior Grapari & Kantor Cabang Telkomsel oleh Alien Design Consultant

Setiap ruang punya ceritanya sendiri. Ada ruang yang membuat kita merasa hangat, ada pula yang memberi energi baru untuk bekerja, bahkan ada yang diam-diam membangun kebanggaan pada budaya. Dalam proyek Grapari & Kantor Cabang Telkomsel, Alien Design Consultantmerancang ruang bukan sekadar untuk dilihat, tapi untuk dirasakan.

Berikut adalah lima elemen kunci yang membentuk karakter proyek ini.

Lobby – Kesan Pertama yang Menyambut

Saat memasuki lobby, pengunjung disambut dengan suasana modern yang hangat. Bentuk resepsionis yang dinamis, pencahayaan yang rapi, hingga sapaan ramah pada dinding membangun rasa diterima sejak awal.

Menurut place attachment theory, kesan pertama berperan penting dalam membangun ikatan emosional dengan ruang. Lobby di sini tidak hanya formal, tapi juga ramah—menjadikan setiap tamu merasa seperti “datang ke rumah sendiri”.

Ruang Kolaborasi – Energi dalam Kebersamaan

Di balik kesibukan sehari-hari, ada ruang khusus di mana ide-ide bertemu. Ruang kolaborasi ini dirancang terbuka, dengan mural penuh warna yang memberi energi positif. Meja panjang dan kursi ergonomis memberi keleluasaan untuk bekerja bersama tanpa kehilangan fokus pribadi.

Teori proxemics menjelaskan bahwa tata jarak memengaruhi interaksi sosial. Layout di sini menjaga keseimbangan: cukup dekat untuk kolaborasi, tapi tetap memberi ruang untuk bekerja mandiri.

Material & Warna – Bahasa Tanpa Kata

Desain bicara lewat tekstur dan warna. Bata ekspos, kayu, rotan, hingga aksen merah Telkomsel berpadu membangun suasana yang profesional sekaligus ramah.

Environmental psychology menunjukkan bahwa material alami memberi rasa aman dan nyaman, sementara warna cerah menstimulasi energi dan produktivitas. Kombinasi ini membuat ruang terasa lebih hidup, modern, tapi tetap membumi.

Coffee & Lounge Bar – Menunggu Jadi Lebih Menyenangkan

Area coffee & lounge bukan sekadar ruang tunggu. Dengan green wall yang menyegarkan mata, kursi rotan yang ringan, dan meja bar yang hangat, ruang ini menghadirkan suasana kafe kecil di dalam kantor layanan.

Mengacu pada third place theory oleh Ray Oldenburg, ruang semacam ini menjadi tempat singgah yang penting: bukan rumah, bukan kantor, tapi ruang perantara di mana interaksi sosial terjadi dengan alami.

Batik & Heritage Corridor – Budaya dalam Setiap Langkah

Lorong biasanya hanya penghubung. Namun di sini, ia bercerita. Panel merah yang menampilkan narasi kain tenun lokal, berpadu dengan dinding modern, menjadikannya galeri berjalan.

Menurut narrative environment theory, ruang bisa berfungsi sebagai medium bercerita. Heritage corridor ini memastikan bahwa identitas Telkomsel tidak lepas dari budaya Nusantara, sehingga pengunjung merasa terhubung—tidak hanya dengan brand, tapi juga dengan nilai lokal.

Ruang yang Membuat Hidup Lebih Mudah

Proyek ini menunjukkan bagaimana interior bisa menjadi lebih dari sekadar desain: ia adalah pengalaman. Dari lobby yang ramah, ruang kolaborasi yang energik, hingga koridor yang bercerita tentang budaya, semua dirancang dengan satu tujuan: membuat ruang bekerja untuk manusia, bukan sebaliknya.