Eksplorasi Visi Desain Interior Menara Bank Jakarta

Membaca Konteks Kota

Setiap perancangan interior selalu diawali dengan memahami konteks. Dalam proyek Menara Bank Jakarta, Jakarta menjadi narasi utama,sebuah kota dengan lapisan sejarah yang kaya sekaligus ritme modern yang terus bergerak maju. Kompleksitas inilah yang menjadi titik berangkat dalam membentuk konsep ruang: interior yang tidak hanya melayani fungsi, tetapi juga menyampaikan makna.

Interior sebagai Refleksi Perjalanan Kota

Interior Menara Bank Jakarta dirancang sebagai refleksi perjalanan kota. Nilai-nilai Nusantara yang tumbuh dari akar tradisi dipahami sebagai entitas yang dinamis,mampu beradaptasi dan tetap relevan di tengah wajah metropolitan global. Ruang diposisikan sebagai medium transisi, menjembatani memori masa lalu dengan visi masa depan yang lebih terbuka, progresif, dan inklusif.

Secara spasial, konsep ini diwujudkan melalui urutan ruang, perubahan skala, dan ritme visual yang membentuk pengalaman bertahap bagi pengguna. Sirkulasi dirancang linear-berlapis, memungkinkan pergerakan yang intuitif sekaligus menghadirkan momen jeda dan orientasi.

Ruang sebagai Pengalaman yang Berkesinambungan

Pendekatan desain interior menghadirkan ruang sebagai rangkaian pengalaman yang saling terhubung. Setiap area dirancang untuk membangun pergerakan, ritme, dan kesinambungan,merepresentasikan dinamika Jakarta sebagai kota yang hidup.

Pendekatan ini diperkuat melalui perbedaan tinggi ruang, bukaan visual, dan permainan perspektif yang membentuk pengalaman berlapis. Area lobby dirancang dengan skala monumental sebagai titik orientasi utama, sementara ruang-ruang pendukung memiliki skala yang lebih intim untuk menghadirkan keseimbangan psikologis.

Pemilihan material mengacu pada prinsip material honesty, memadukan permukaan batu terang, metal berfinishing hangat, dan elemen transparan untuk menghadirkan kesan kokoh sekaligus terbuka. Pencahayaan dirancang berlapis,ambient, accent, dan feature lighting,untuk menegaskan struktur ruang serta memperkaya atmosfer.

Inspirasi Tugu Nasional dalam Bahasa Interior

Inspirasi utama desain diambil dari simbol paling ikonik Jakarta: Tugu Nasional. Transformasi bentuk cawan Monas menjadi dasar eksplorasi desain interior yang diterjemahkan secara abstrak ke dalam komposisi dinding, permainan bidang, dan elemen arsitektural.

Pendekatan ini menempatkan simbol budaya tidak sebagai bentuk literal, melainkan disarikan ke dalam bahasa bentuk, proporsi, dan ritme ruang. Elemen lengkung dan struktur bercabang diolah sebagai representasi visual dari filosofi Lingga–Yoni, yang menekankan keseimbangan antara vertikalitas dan keterhubungan horizontal.

Palet warna didominasi oleh tone netral terang,ivory, beige, dan emas lembut,yang merepresentasikan kemuliaan dan optimisme, sekaligus memperkuat reflektansi cahaya alami di dalam ruang.

Keseimbangan antara Keteguhan dan Keterbukaan

Transformasi bentuk tersebut merepresentasikan filosofi keseimbangan,antara keteguhan dan keterbukaan, antara aspirasi vertikal dan ruang yang membumi. Prinsip ini diterjemahkan melalui integrasi elemen hijau, bukaan visual vertikal, serta konektivitas antar lantai.

Pendekatan ini menekankan hubungan antara manusia dan alam sebagai bagian dari kualitas ruang. Kehadiran tanaman interior, pencahayaan alami, serta visual connection to nature berperan meningkatkan kenyamanan, produktivitas, dan kesejahteraan pengguna ruang.

Sirkulasi vertikal,tangga, eskalator, dan void,didesain sebagai elemen arsitektural yang diekspose, bukan sekadar utilitas, sehingga menjadi bagian dari pengalaman ruang dan orientasi pengguna.

Interior sebagai Narasi Masa Depan

Lebih dari sekadar wadah fungsional, interior Menara Bank Jakarta dirancang sebagai narasi dan pengalaman ruang. Setiap detail menjadi bagian dari cerita yang merayakan identitas Jakarta,ikonik namun membumi, modern namun berakar, dan relevan bagi generasi masa kini dan mendatang.

Pernyataan Partisipasi

Sebagai salah satu tim yang berpartisipasi dalam beauty contest Bank Jakarta ini, Alien DC menghadirkan visi masa depan Jakarta yang disampaikan melalui interior. Sebuah visi yang tidak hanya memandang ke depan, tetapi juga menghormati perjalanan yang telah membentuk kota ini menghubungkan memori kolektif dengan arah baru melalui bahasa ruang, bentuk, dan pengalaman