Arsitektur Bandara Bali Utara: Desain Ikonik yang Mengangkat Budaya Bali ke Level Global

Pada tahun 2020, Alien Design Consultant memperkenalkan proposal desain visioner untuk Bandara Internasional Baru Bali Utara. Proyek ini bukan sekadar infrastruktur penerbangan, melainkan representasi utuh dari sinergi antara teknologi modern, arsitektur berkelanjutan, dan warisan budaya Bali. Dalam proyek ini, Alien Design Consultant berkolaborasi dengan Kastawan Architect and Partners.

Lokasi Strategis dan Fungsi Vital

Proposal Bandara ini dirancang di wilayah Sumber Klampok, Buleleng, kawasan barat laut Pulau Bali. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan strategis:

• Menjadi pelengkap akses udara selain Bandara I Gusti Ngurah Rai.

• Mendukung pertumbuhan pariwisata dan ekonomi di wilayah Bali Utara.

• Dekat dengan kawasan wisata Pemuteran, Taman Nasional Bali Barat, dan pelabuhan Gilimanuk.

  
  

Dengan total lahan 612 hektar, proyek ini akan menjadi bandara internasional terbesar kedua di Bali, sekaligus ikon transportasi masa depan yang lebih terdistribusi dan berkelanjutan.

Arsitektur Terminal: Simbol, Spiritualitas, dan Fungsi

Terminal utama dirancang berdasarkan inspirasi dari konsep senjata Angkus, yang melambangkan arah barat laut Bali dan makna spiritualitas lokal yang kuat. Dalam perspektif udara, bangunan menyerupai anak panah yang menunjuk ke arah masa depan.

Konsep Tata Ruang Terminal:

• Konfigurasi linear yang memudahkan orientasi pengguna.

• 34 contact stand dan ruang parkir apron 449.000 m².

• Area check-in luas dengan skylight photovoltaic untuk pencahayaan alami dan suplai energi mandiri.

• Inner courtyard sebagai ruang terbuka di dalam bangunan yang meniru pola ruang rumah tradisional Bali.

  
  

Green Architecture dan Prinsip Keberlanjutan

Konsep green architecture menjadi nilai inti dalam desain. Beberapa fitur berkelanjutan yang diusung antara lain:

• Photovoltaic Skylight seluas 12.600 m²: menghasilkan energi bersih sekaligus menerangi interior terminal.

• Green Belt selebar 100 meter sebagai pengganti alih fungsi kawasan taman nasional.

• Void dan bukaan alami di setiap sisi terminal, mengurangi kebutuhan energi pendingin ruangan.

• Material lokal dan fasad khas arsitektur Bali Utara yang memperkuat identitas regional sekaligus mendukung ekosistem ekonomi lokal.

  
  

Fasilitas Penunjang dan Standar Dunia

Bandara Bali Utara dirancang sesuai standar bandara internasional kelas dunia, namun tetap menyesuaikan dengan nilai lokal. Beberapa fasilitas utama yang dirancang antara lain:

• Terminal kargo, helipad, dan general aviation.

• Gedung VVIP, AirNav, tower ATC, dan area keamanan terpadu.

• Area UMKM dan ruang komersial untuk mendukung ekonomi lokal.

• Sistem pengelolaan air limbah (STP), incinerator, dan WTP untuk menjaga lingkungan sekitar tetap lestari.

• Masjid dan taman meteo sebagai fasilitas sosial dan fungsional.

  
  

Pengembangan Bertahap dan Desain Fleksibel

Terminal penumpang diusulkan memiliki total luas 150.000 m² (tahap I) dan akan berkembang hingga 250.000 m² (tahap II). Setiap fase pengembangan dirancang dengan prinsip operasional tanpa gangguan, memungkinkan ekspansi berjalan selaras dengan kebutuhan tanpa mengganggu pengguna eksisting.

Fitur swing gate pada bagian tengah terminal memungkinkan penggunaan ganda antara penerbangan domestik dan internasional, sehingga meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas penggunaan ruang.

Menuju Masa Depan Transportasi Bali yang Inklusif dan Berbudaya

Proposal Desain Bandara Bali Utara dari Alien Design Consultant adalah bukti nyata bahwa infrastruktur masa depan Indonesia dapat dibangun dengan dasar budaya, keberlanjutan, dan efisiensi global. Walaupun proyek ini masih dalam tahap perencanaan, visi arsitekturnya telah menyampaikan pesan kuat: Bali tidak hanya destinasi wisata, tetapi juga pusat inovasi arsitektur dunia yang menyatu dengan budaya dan alam.