top of page
Logo Alien DC

Arsitektur Identitas: Dari Kain Sasirangan ke Fasad Modern Bank Kalsel

  • Writer: domeiru fahramshed
    domeiru fahramshed
  • Oct 7
  • 3 min read
ree

Bagi arsitek, identitas bukan hanya soal bentuk. Ia adalah bahasa. Ia adalah cara sebuah bangunan berbicara tentang tempatnya berasal tentang budaya, alam, dan manusia yang menghuninya.


Dan di jantung Kota Banjarmasin, Gedung 2 Kantor Pusat Bank Kalsel menjawab tantangan itu dengan satu pendekatan yang elegan: mengangkat kain adat Sasirangan menjadi inspirasi fasad modern.


Sebuah Bangunan, Sebuah Cerita


ree

Bagi masyarakat Banjar, Sasirangan bukan sekadar kain. Ia adalah simbol kearifan lokal yang mengandung filosofi kesabaran, ketekunan, dan harmoni. Motif-motifnya ditenun dengan tangan, satu per satu, dengan teknik celup yang menciptakan pola unik tidak ada dua kain Sasirangan yang sama.


Dalam proyek ini, nilai-nilai itu diterjemahkan ke dalam bahasa arsitektur. Fasad Bank Kalsel tidak meniru motif Sasirangan secara literal, melainkan mengadaptasi pola zigzag dan diagonalnya menjadi struktur modern yang membungkus menara perkantoran.Setiap garis diagonal mewakili semangat kolaborasi, setiap irama pola adalah simbol pertumbuhan.


Hasilnya adalah fasad yang tidak hanya melindungi, tetapi juga bercerita. Tentang asal-usul. Tentang rasa bangga. Tentang bagaimana sebuah bank daerah bisa berdiri sejajar dengan lembaga keuangan nasional, tanpa kehilangan jati dirinya.


Di Antara Tradisi dan Modernitas


Arsitektur sering dihadapkan pada dua sisi: antara warisan budaya dan kemajuan teknologi. Desain fasad Bank Kalsel berusaha memeluk keduanya.


Dengan pendekatan kontemporer minimalis, fasadnya dibentuk dari panel-panel vertikal dengan pola diagonal berulang. Pola ini tidak hanya berfungsi estetis, tapi juga membentuk bayangan dinamis saat cahaya matahari bergerak. Siang hari, gedung berkilau dengan pantulan langit; sore hari, pola diagonalnya muncul seperti lipatan kain yang lembut.


Inilah cara fasad berbicara: tanpa kata, tapi penuh makna.

Material yang digunakan—kombinasi kaca, logam ringan, dan elemen hijau—memberi kesan transparan dan profesional, namun tetap hangat secara visual. Ia menggabungkan nilai-nilai lokal dalam bentuk global, menghadirkan arsitektur identitas yang fleksibel, bukan nostalgik.


Filosofi dalam Fasad


ree

Setiap elemen dalam desain ini memiliki lapisan makna.

  • Garis diagonal merepresentasikan “aliran sungai”  simbol kehidupan bagi masyarakat Kalimantan Selatan.

  • Pola berulang mencerminkan keteraturan dan stabilitas, nilai yang juga dijunjung tinggi oleh dunia perbankan.

  • Refleksi kaca menggambarkan transparansi, salah satu prinsip utama dalam layanan keuangan yang dipercaya publik.

Dengan pendekatan itu, fasad Bank Kalsel bukan hanya dekoratif. Ia menjadi perwujudan nilai korporasi dan budaya, digabung dalam satu kesatuan desain yang logis dan estetis.


Tumbuh Bersama Alam


Kalimantan dikenal dengan hutannya yang luas dan hijaunya yang megah. Maka dari itu, desain fasad ini tidak berhenti pada bentuk dan simbol, tetapi juga memasukkan elemen alami.


Sky garden, podium garden, dan vertical greenery menjadi bagian integral dari bangunan. Elemen vegetasi ini bukan hanya pelengkap visual, tetapi juga berfungsi mengatur mikroklimat, menyaring udara, dan menambah kelembapan alami.Dalam konteks tropis Banjarmasin, ini bukan sekadar pilihan gaya ini adalah strategi desain yang cerdas dan kontekstual.


Fasad kaca dan logam yang memantulkan cahaya disandingkan dengan hijau alami, menciptakan kontras yang seimbang: antara keras dan lembut, antara industri dan alam, antara manusia dan lingkungan.


Profesional, Hijau, dan Humanis


Sebagai kantor pusat perbankan, citra profesional adalah hal yang tidak bisa ditawar. Namun Bank Kalsel memahami bahwa profesionalisme masa kini tidak lagi identik dengan dingin dan kaku.


Desain fasad ini justru menonjolkan keterbukaan dan keramahan. Bukaan besar, material reflektif, serta ritme vertikal yang ringan menciptakan kesan gedung yang terang, bernapas, dan inklusif.


Arsitektur di sini berperan sebagai jembatan antara institusi dan publik, antara efisiensi dan kenyamanan.


Dengan kata lain, fasad ini tidak hanya “menampilkan citra profesional,” tapi mengundang kepercayaan.


Ikon Baru di Langit Banjarmasin


ree

Bank Kalsel berdiri di lokasi strategis, di koridor Jl. Lambung Mangkurat, bersebelahan dengan bangunan lama. Kehadiran menara baru setinggi 15 lantai ini bukan untuk menyaingi, tapi melengkapi.Massa podium dan tower didesain berjenjang, menyesuaikan skala kota dan mempertahankan keseimbangan visual kawasan.


Bentuk menara yang ramping dan dinamis menciptakan kesan vertikal yang kuat, seolah melambangkan semangat tumbuh ke atas  sesuai visi bank sebagai lembaga keuangan daerah yang terus berkembang.


Fasad menjadi kulit identitas, sementara proporsi dan ritme vertikalnya menjadi “bahasa tubuh” yang menegaskan karakter: kuat, ringan, dan progresif.


Arsitektur yang Bernapas dari Budaya


ree

Gedung 2 Kantor Pusat Bank Kalsel menunjukkan bahwa arsitektur identitas bukan tentang nostalgia, melainkan tentang relevansi.Dengan fasad yang terinspirasi dari Sasirangan, ia berhasil menyatukan warisan budaya dengan semangat kemajuan.


Ia tidak hanya berdiri di kota Banjarmasin, tapi tumbuh dari jiwanya.Seperti benang yang ditenun dalam kain Sasirangan, fasad ini menyulam tradisi, modernitas, dan alam menjadi satu narasi arsitektur yang utuh jujur, elegan, dan membumi.


Comments


© 2025 Alien Design Consultant, All Rights Reserved

bottom of page