Arsitektur Transportasi di Indonesia Karya Alien Design Consultant
- Qeis Muhammad
- Apr 10
- 3 min read

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia membutuhkan sistem transportasi yang tangguh, terintegrasi, dan berdaya saing global. Di sinilah peran arsitektur menjadi sangat penting—membentuk ruang-ruang yang bukan hanya fungsional, tetapi juga memiliki identitas, memperkaya pengalaman pengguna, serta mendorong kemajuan infrastruktur nasional.
Alien Design Consultant mengambil bagian aktif dalam transformasi ini melalui berbagai karya arsitektur fasilitas transportasi, mulai dari bandara hingga pelabuhan. Setiap proyek kami dirancang dengan pendekatan kontekstual, berkelanjutan, dan inovatif—menggabungkan keindahan, teknologi, dan efisiensi dalam satu kesatuan ruang. Berikut adalah deretan karya kami yang menjadi bagian dari wajah baru transportasi Indonesia:
Terminal Eksekutif Pelabuhan Merak

Terinspirasi dari dua gunung di Selat Sunda yaitu Krakatau dan Anak Krakatau, terminal ini menjadi simbol pembaruan wajah pelabuhan konvensional menjadi ruang publik yang modern dan ramah pengguna.
Dengan pendekatan desain yang menekankan kenyamanan dan keteraturan alur pergerakan penumpang, terminal ini menghadirkan interior yang luas dan terang, dengan penggunaan material yang elegan namun tahan terhadap kondisi laut.
Elemen arsitektur terbuka dan transparan menjadi nilai utama untuk menciptakan rasa aman, nyaman, dan efisien bagi pengguna jasa penyeberangan. Nilai yang diusung adalah kemewahan yang inklusif, serta efisiensi dalam pelayanan.
Dermaga Eksekutif Pelabuhan Bakauheni

Sebagai 'pasangan' dari Pelabuhan Merak, dermaga yang terletak di Lampung ini dirancang untuk memberikan kesan selaras secara visual dan fungsional. Desainnya menampilkan atap melengkung yang menyerupai ombak laut, membangun koneksi visual dengan alam sekitarnya.
Interior yang modern dengan sirkulasi yang jelas mempermudah pergerakan penumpang, baik pejalan kaki maupun kendaraan. Nilai arsitektural yang ditanamkan adalah kesinambungan desain, pengalaman perjalanan yang nyaman, serta keberlanjutan melalui efisiensi energi dan ventilasi alami.
Ekstensi Bandara Komodo, Labuan Bajo

Perluasan Bandara Komodo merupakan respons terhadap meningkatnya kebutuhan wisatawan di destinasi unggulan Indonesia Timur. Desainnya terinspirasi dari bentuk morfologi Komodo dan rumah adat Wae Rebo, yang diterjemahkan ke dalam bahasa arsitektur futuristik dengan siluet bangunan yang dinamis.
Volume bangunan diperluas secara strategis untuk meningkatkan kapasitas penumpang tanpa mengganggu tapak yang ada. Di sisi interior, penggunaan pola lokal dipadukan dengan material modern untuk menyampaikan narasi lokal yang dikemas secara global. Nilai utama dari proyek ini adalah harmoni antara kearifan lokal dan kemajuan teknologi.
Bandara Mentawai Baru

Bandara ini dirancang sebagai pintu gerbang budaya untuk masyarakat Mentawai. Konsep arsitekturnya mengambil elemen-elemen visual dari rumah adat Uma Mentawai yang diterjemahkan ke dalam struktur atap dan detail fasad.
Dengan memperhatikan iklim lokal dan potensi sumber daya alam sekitar, desain bandara ini juga mengadopsi prinsip green architecture melalui pencahayaan alami, ventilasi silang, dan penggunaan material lokal. Nilai yang dibawa adalah pemberdayaan identitas budaya lokal dan perwujudan arsitektur kontekstual yang membumi.
Bandara Sultan Hasanuddin Makassar

Renovasi dan pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin dilakukan untuk menghadirkan pengalaman ruang yang lebih modern dan efisien, namun tetap mempertahankan unsur lokal. Pola-pola tradisional Bugis-Makassar dihadirkan dalam elemen dekoratif seperti plafon, dinding partisi, hingga signage.
Pencahayaan alami dan tata ruang yang terbuka membangun atmosfer yang lapang dan menyenangkan bagi pengguna. Nilai utama proyek ini adalah integrasi antara modernitas dan identitas lokal, menghadirkan suasana bandara sebagai ruang transisi yang menyenangkan.
Pelabuhan Ambon

Sebagai pelabuhan penting di Indonesia Timur, Pelabuhan Ambon membutuhkan fasilitas yang efisien, estetis, dan mampu mendukung logistik serta mobilitas manusia. Desain pelabuhan ini menekankan pada struktur modular yang fleksibel dan mudah dikembangkan. Penggunaan garis-garis tegas dan tampilan minimalis membangun kesan dinamis yang menggambarkan pergerakan.
Di sisi lain, area publik dirancang ramah pengguna dengan ruang tunggu yang nyaman dan pencahayaan yang efisien. Nilai arsitekturnya adalah perpaduan estetika, fungsi, dan inovasi dalam konteks maritim.
Proyek Fasilitas Transportasi Lainnya
Selain proyek-proyek besar di atas, Alien Design Consultant juga telah menyelesaikan berbagai fasilitas transportasi lainnya di dalam dan luar negeri, seperti:
Bandara El Tari, Kupang – dengan pendekatan desain tropis dan adaptif terhadap iklim kering Nusa Tenggara Timur.
Bandara Internasional Vanuatu – mengusung arsitektur tropis modern yang menyatu dengan lanskap Pasifik.
Bandara Dili, Timor Leste – membangun wajah baru bandara nasional dengan tata ruang yang efisien dan berkelas.
Bandara Bali Utara – sebagai proyek penting di Bali, desain bandara ini memadukan kapasitas besar dan citra budaya Bali secara modern.
Setiap proyek membawa nilai-nilai universal: efisiensi operasional, konektivitas antarmoda, keberlanjutan, dan pengalaman pengguna yang optimal.
Arsitektur Transportasi Masa Depan
Melalui pendekatan desain yang humanis, kontekstual, dan visioner, Alien Design Consultant berkomitmen untuk terus mengusung fasilitas transportasi yang bukan hanya memenuhi kebutuhan mobilitas hari ini, tetapi juga menjadi fondasi infrastruktur masa depan.
Kami percaya bahwa arsitektur transportasi adalah lebih dari sekadar terminal atau bandara—ia adalah simbol kemajuan, penghubung antarbudaya, dan cermin dari kepercayaan diri bangsa.
Comments