Desain Kawasan Villa & Resort Berbasis Everyday Holiday: Beach Side Batam
- domeiru fahramshed
- 1 day ago
- 3 min read
Bayangkan sebuah tempat di mana setiap hari terasa seperti liburan. Anda bangun pagi dengan suara ombak, berjalan kaki di promenade sepanjang 700 meter, dan menghirup udara laut yang segar. Inilah konsep “Everyday Holiday”, sebuah gagasan yang tidak hanya menjadikan kawasan villa dan resort sekadar tempat tinggal, tetapi juga pengalaman hidup yang menyatu dengan alam.
Beach Side, Batam, hadir sebagai salah satu studi kasus terbaik bagaimana ide ini diwujudkan dalam desain kawasan. Dengan luas lahan ±8 hektar di Tanjung Pinggir, Sekupang, kawasan ini menggabungkan hunian tropis modern, resort eksklusif, hingga fasilitas rekreasi dalam satu masterplan yang utuh.
Visi Desain: Hidup yang Terasa Liburan Setiap Hari
Desain Beach Side Batam lahir dari visi sederhana: membawa nuansa holiday ke dalam rutinitas harian. Konsep ini tidak hanya diwujudkan lewat arsitektur villa tropis, tetapi juga tata ruang kawasan.
Alih-alih menciptakan pemisahan kaku antara residential, hospitality, dan commercial, desain kawasan ini membaurkan fungsi-fungsi tersebut agar tercipta ritme kehidupan yang lebih alami. Hasilnya adalah lingkungan yang menghadirkan keseimbangan antara bekerja, beristirahat, dan bersosialisasi.
Penerapan Adaptive Clustering: Merangkul Kontur Alam
Topografi lahan Beach Side cukup menantang, dengan ketinggian antara 0 hingga 41 mdpl. Alih-alih meratakan lahan, tim perancang memilih pendekatan adaptive clustering.
Villa dan resort ditempatkan di titik-titik dengan view terbaik ke Selat Singapura.
Promenade dan area publik mengikuti garis pantai dengan bentuk organik, menyerupai gelombang laut.
Cluster hunian dibagi berdasarkan elevasi, menghadirkan variasi pengalaman ruang yang unik.
Pendekatan ini bukan hanya menjaga keberlanjutan ekosistem, tetapi juga menambah karakter pada kawasan. Setiap sudut terasa berbeda, tetapi tetap terhubung secara harmonis.
Konsep Everyday Holiday dalam Arsitektur Villa
Hunian di Beach Side mengusung gaya tropical villa & resort. Ciri khasnya adalah keterbukaan ruang, pencahayaan alami, dan integrasi dengan lanskap hijau. Beberapa detail yang menarik antara lain:
Open plan layout: ruang keluarga, ruang makan, dan area outdoor menyatu tanpa sekat.
Backyard & inner court: ruang hijau privat yang bisa dipakai untuk bersantai, yoga, atau bahkan barbeque keluarga.
Private plunge pool: menghadirkan pengalaman resort di rumah sendiri.
Sustainable design: penerapan ventilasi silang, rainwater harvesting, dan pemanfaatan material alami.
Dengan pendekatan ini, rumah bukan lagi sekadar bangunan, melainkan wadah untuk merasakan “holiday mood” setiap hari.
Continuous Promenade Sebagai Ruang Publik Dinamis
Salah satu highlight dari desain kawasan adalah continuous beach promenade sepanjang 700 meter. Promenade ini bukan sekadar jalur pejalan kaki, melainkan ruang sosial yang hidup.
Di sepanjang promenade, pengunjung dan penghuni bisa menemukan:
Viewing deck untuk menikmati matahari terbenam.
Outdoor stage untuk acara komunitas.
Mini bar, club house, dan area olahraga air.
Vegetasi khas pantai seperti kelapa dan palem yang menciptakan identitas tropis.
Promenade ini berfungsi sebagai “ruang bersama” yang menjembatani cluster hunian, resort, dan area komersial. Sebuah ruang yang memudahkan interaksi sosial, sambil tetap menjaga suasana santai khas pantai.
Landscape Vision: Hidup dengan Lima Indera
Lanskap di Beach Side dirancang untuk melibatkan seluruh panca indera:
Penglihatan: visual laut, pasir putih, dan vegetasi tropis.
Pendengaran: suara ombak, gemericik air di sunken area, hingga kicau burung di ruang hijau.
Sentuhan: tekstur kayu, batu, dan pasir alami.
Penciuman: aroma laut dan tanaman tropis.
Rasa: pengalaman kuliner di beach club atau barbeque bersama keluarga.
Dengan pendekatan ini, lanskap bukan sekadar dekorasi, melainkan bagian dari pengalaman hidup sehari-hari.
“Everyday Holiday” bukan sekadar slogan, melainkan cara baru dalam memandang desain kawasan villa dan resort. Beach Side Batam memberi pelajaran bahwa ketika arsitektur, lanskap, dan fungsi sosial menyatu, hasilnya adalah lingkungan yang hidup, segar, dan penuh makna.
Seperti filosofi desain yang sederhana: bukan hanya soal membangun bangunan, tapi menciptakan kehidupan yang lebih baik.