Merancang Studio Audio yang Estetis dan Akustik: Desain Interior Office Noice Space
- airlangga alien
- 3 days ago
- 3 min read

Di era digital yang semakin screenless, konten audio seperti podcast, audiobook, dan siaran langsung menjadi konsumsi harian masyarakat. Namun, di balik suara-suara berkualitas tinggi itu, ada satu elemen penting yang kerap luput dari perhatian: ruang. Bagaimana ruang kerja dan ruang produksi dirancang sangat memengaruhi kualitas suara yang dihasilkan.
Inilah yang membuat Noice Space menjadi studi kasus menarik. Sebagai platform audio lokal yang berkembang pesat, Noice memerlukan kantor yang bukan hanya kreatif secara visual, tapi juga cermat secara akustik. Proyek ini ditangani oleh ALIEN Design Consultant, dengan total area 832 m² di Jakarta, terdiri dari ground floor dan mezzanine.
Mengenal Noice Space
Noice adalah platform audio lokal Indonesia yang menyajikan podcast, radio, audiobook, dan live audio room dalam satu ekosistem. Budaya perusahaan yang dinamis dan kreatif mencerminkan semangat anak muda dan dunia hiburan digital. Maka dari itu, desain kantor ini mengadopsi gaya Industrial Vibrant, sebuah pendekatan interior yang mencampurkan elemen logam, warna-warna berani, dan struktur terbuka yang fleksibel.
Desain Noice juga dibangun di atas tiga pilar utama:
Sense of Sound: fokus pada pengendalian suara.
Sense of Sight: pencahayaan dan warna yang mendukung suasana.
Sense of Ambience: flow ruang yang mengalir, inspiratif, dan nyaman.
Studio Audio: Ketika Fungsi dan Estetika Menyatu
Dalam mendesain ruang audio, dua hal harus diseimbangkan: kebutuhan teknis (seperti kedap suara dan layout akustik) dan identitas visual. Studio di Noice masing-masing diberi nama unik seperti HINGAR, HENING, GEMA, dan NADA, yang mewakili karakter suara dan gaya podcast yang berbeda-beda.
Podcast Studio #1 – Formal & Live Set

Studio multifungsi dengan dua set: formal dan live music. Tata letak ini memungkinkan tim produksi untuk menyesuaikan konten tanpa berpindah ruang.
Podcast Studio #2 – HINGAR Room

Mengusung nuansa energik dan bold. Cocok untuk konten opini yang ekspresif atau diskusi publik dengan tone yang kuat.
Podcast Studio #4 – HENING Room

Suasana tenang dengan pencahayaan lembut dan warna netral, ideal untuk podcast naratif, reflektif, atau konten kontemplatif.
Ruang Produksi Audio yang Ergonomis
Mixing Room

Ruang kontrol audio dengan akustik presisi. Interior minim pantulan dan pencahayaan fokus membuat mixing jadi aktivitas yang optimal.
Editing Room – 10 Pax

Editing Room besar yang mendukung kerja tim. Meja kerja ergonomis dan pencahayaan soft white menjaga fokus editor audio.
Ruang Pendukung untuk Kreativitas
Talent Lounge

Ruang tunggu yang nyaman untuk podcaster atau tamu. Sentuhan hangat dan artistik membangun rasa tenang sebelum rekaman.
Lounge / Alt Room Podcast

Ruang rekaman alternatif bernuansa kasual. Open layout memfasilitasi konten spontan dan obrolan ringan tim kreatif.
Tata Letak Ruang Noice Office
Ground Floor Layout
Terdiri dari podcast studio utama, ruang editing, mixing, meeting room, lounge, dan pantry. Jalur sirkulasi untuk staff dan talent dipisahkan untuk efisiensi dan kenyamana
Mezzanine Floor Layout
Menampung Podcast Studio #3 (GEMA), area HRD dan Finance, nursery room, serta escape room untuk menjaga keseimbangan kerja dan relaksasi.
Pelajaran dari Noice: Desain Interior Sebagai Strategi Audio
Apa yang bisa kita pelajari dari Noice Office?
Desain interior bisa mendukung kualitas suara, bukan sekadar estetika.
Brand identity harus hadir di dalam ruang, baik dari warna, nama ruangan, maupun flow sirkulasi.
Keseimbangan kerja dan kenyamanan penting, terutama dalam industri kreatif yang menuntut performa tinggi.
Alien DC melalui karya Noice berhasil membuktikan bahwa ruang bisa bicara dan dalam kasus ini, ruang juga bisa menyuarakan suara terbaik Indonesia.
Jika kamu tertarik menjadikan studio podcast atau kantor kamu lebih optimal secara akustik dan visual, Noice bisa jadi sumber inspirasi.