DANA Experience Center: Merayakan Alam, Budaya, dan Kerajinan dalam Bahasa Desain Modern
- airlangga alien
- Sep 11
- 2 min read

Bayangkan melangkah masuk ke sebuah ruang yang langsung menyambut dengan hangat. Aroma kayu samar tercium, cahaya alami menembus jendela kaca besar, dan detail tekstil berpola tradisional menghadirkan kesan akrab seolah pernah dikenal sebelumnya. Inilah pengalaman pertama yang ditawarkan DANA Experience Center – sebuah ruang yang tidak hanya ditata untuk fungsi, tetapi juga untuk rasa.
Harmoni Alam dan Budaya

Sejak dari lobby, pengunjung disuguhi tekstur kayu, aksen batik pada partisi kaca, dan detail anyaman yang halus. Material alami seperti rotan, kayu, dan kain menghadirkan kedekatan emosional sekaligus visual.
Seperti yang pernah digarisbawahi Juhani Pallasmaa, material adalah medium multi-sensori: ia tidak hanya terlihat, tetapi juga bisa disentuh, dirasakan, bahkan membangkitkan memori. Kehadiran tekstur di ruang ini memberi lapisan rasa – hangat dari kayu, intim dari kain bermotif, dan tenang dari cahaya yang lembut.
Alur Ruang dengan Ritme yang Alami

Perjalanan ruang mengalir tanpa terputus, menghadirkan pengalaman yang bertahap:
Lobby memberi sambutan formal namun ramah, dengan backdrop kayu berpola vertikal.
Lounge area menawarkan kursi kayu sederhana berlapis kain netral, menghadirkan suasana santai untuk bercakap.
Zona kolaborasi dan reading nook penuh warna, dengan sofa modular yang dinamis dan playful.
Pengaturan ini mencerminkan pemahaman tentang interaksi sosial: ada area yang memungkinkan kedekatan intens, ada pula ruang yang memberi jarak nyaman. Dengan begitu, alur ruang tidak hanya logis, tetapi juga emosional.
Sentuhan Kerajinan sebagai Identitas

Lampu gantung rotan dengan skala besar, anyaman pada resepsionis, hingga rak display dengan motif tradisional memperlihatkan bahwa kerajinan tangan bukan sekadar hiasan, melainkan bagian dari identitas ruang.
Pemikiran Kenneth Frampton tentang pentingnya menempatkan konteks lokal di tengah arus modernitas tercermin jelas di sini. DANA Experience Center memperlihatkan bahwa kerajinan tradisional dapat dibaca ulang dalam bahasa kontemporer – menghadirkan karakter yang unik, tidak bisa ditemukan pada ruang generik.
Atmosfer yang Mengundang
Ruang ini membangun atmosfer yang ramah sekaligus kontemporer:
Kehangatan hadir lewat kayu dan warna bumi.
Keterbukaan muncul dari jendela kaca besar yang menghadapkan pandangan pada lanskap luar
Keakraban terasa lewat skala furnitur yang proporsional dan cahaya lembut yang menenangkan.
Seperti yang pernah dijelaskan Peter Zumthor, suasana ruang lahir dari relasi antara material, cahaya, dan proporsi. Perpaduan itu menghasilkan pengalaman yang ramah, menenangkan, dan manusiawi.
Lebih dari Sekadar Bentuk, Sebuah Pengalaman

Setiap sudut ruang memiliki ceritanya sendiri: resepsionis yang tegas, lounge yang hangat, hingga reading nook yang intim. Namun semuanya tetap bersatu dalam harmoni yang konsisten.
DANA Experience Center bukan sekadar tempat singgah. Ia adalah pengalaman yang menghadirkan inovasi modern sekaligus mengakar pada budaya, membangun rasa ramah, tenang, dan membumi. Sebuah ruang yang membuktikan bahwa desain bisa menjadi jembatan antara tradisi dan masa depan – sebuah pengalaman yang menyatukan manusia, ruang, dan cerita.
Penutup
“Arsitektur bukan hanya tentang bentuk, melainkan tentang bagaimana ruang itu menyentuh indera kita dan menghidupkan emosi kita.” – Peter Zumthor



Comments