top of page
Logo Alien DC

Menyulam Filosofi Budaya ke Dalam Interior: Konsep Desain Bandara Bali Utara

  • Writer: airlangga alien
    airlangga alien
  • Sep 26
  • 2 min read
ree

Bandara Internasional Bali Utara bukan sekadar infrastruktur baru untuk memperlancar arus wisata dan perdagangan. Dalam rancangan Alien DC, bandara ini menjelma menjadi gerbang budaya yang merangkul filosofi Bali sekaligus menghadirkan wajah arsitektur masa depan.



Inspirasi dari Bedawang Nala


ree
ree

Interior bandara ini berangkat dari mitologi Bedawang Nala, penyu kosmik yang diyakini memikul dunia di atas punggungnya. Kisah ini tidak hanya menjadi simbol, tetapi diterjemahkan langsung ke dalam elemen desain. Lengkung tubuh penyu dihadirkan sebagai garis arsitektur yang mengalir, pola geometris cangkang muncul pada dinding dan langit-langit sebagai tekstur kosmologis, sementara bentuk oval dan sirkular pada furnitur menegaskan siklus kehidupan serta harmoni semesta.


Komposisi tersebut tidak berhenti pada estetika semata, tetapi juga menyampaikan pesan yang lebih dalam: perlindungan, keseimbangan, dan keselarasan dengan alam.



Harmoni dalam Setiap Zona

ree

Pengalaman ruang di Bandara Internasional Bali Utara dirancang seperti sebuah perjalanan kosmik. Check-in area tampil monumental namun tetap ramah, membungkus pengguna dengan nuansa tropis yang hangat. Waiting lounge menghadirkan pencahayaan natural dan elemen organik yang menenangkan penumpang sebelum berangkat. Area security checkpoint disusun dengan efisiensi modern, tetapi tetap menjaga kelembutan dalam bentuk dan material.


Di tengah bangunan, innercourt dan retail area dirancang sebagai sebuah tropical courtyard yang berfungsi ganda, sekaligus pusat interaksi sosial dan aktivitas komersial. Departure lounge kemudian menawarkan kenyamanan premium dengan sentuhan ekspresi budaya Bali, sementara baggage claim menjadi ruang penutup perjalanan yang cair dan ringan, memastikan alur pergerakan tetap lancar.



Filosofi Kosmik dalam Interior

ree

Di balik tampilannya yang futuristik, interior bandara ini menyimpan narasi filosofis yang berlapis. Konsep Bedawang Nala menjadi kerangka berpikir yang menuntun setiap keputusan desain. Interior dimaknai sebagai sebuah “cangkang” yang melindungi penumpang, memberikan rasa aman dan nyaman layaknya perlindungan kosmik.


Bentuk organik, permainan cahaya alami, dan material tropis menciptakan relasi harmonis antara manusia, ruang, dan alam Bali. Tata ruang yang mengalir dari check-in hingga baggage claim pun dipandang sebagai wujud keseimbangan, sejalan dengan filosofi Tri Hita Karana, harmoni dengan Tuhan, sesama, dan alam.



Fungsi yang Menyatu dengan Filosofi

ree

Filosofi ini tidak berhenti di level simbolis, tetapi diterjemahkan dalam fungsi ruang sehari-hari. Check-in area bukan sekadar tempat teknis, melainkan pintu penyambutan dengan nuansa monumental yang menghadirkan rasa aman.


Innercourt dan retail area difungsikan sebagai natah modern, ruang terbuka yang menghidupkan interaksi sosial khas Bali di dalam bandara. Waiting lounge dan departure lounge berperan sebagai ruang transisi spiritual, memberi jeda yang tenang sebelum perjalanan dimulai. Sementara itu, baggage claim dirancang sebagai penutup perjalanan yang ringan, menutup siklus dengan kesan yang bersih dan lancar.



Bandara sebagai Ruang Budaya

ree
ree

Alien DC menempatkan Bandara Internasional Bali Utara bukan sekadar pusat mobilitas, tetapi ruang budaya. Fungsi utamanya memang melayani jutaan penumpang, namun setiap zona dibangun dengan kesadaran bahwa bandara adalah ruang pertama dan terakhir yang dialami wisatawan ketika masuk dan keluar dari Bali.


Dengan demikian, interior bandara bukan hanya “desain yang indah,” tetapi juga sarana untuk menyampaikan identitas Bali kepada dunia, menyulam kosmologi lokal ke dalam arsitektur global, dan mengubah perjalanan menjadi pengalaman kultural sekaligus spiritual.


Dengan pendekatan ini, Bandara Internasional Bali Utara menjadi contoh bagaimana arsitektur interior mampu melampaui fungsi teknis, menjelma menjadi media filosofi, identitas, dan pengalaman yang berkesan. Lebih dari sebuah bandara, ia adalah “artport”: ruang yang merayakan budaya, menyulam kosmos dalam desain, dan mempertemukan dunia dengan jiwa Bali.

Comments


© 2025 Alien Design Consultant, All Rights Reserved

bottom of page