top of page
Logo Alien DC

Konsep Green Intelligence BTN Dago Learning Center: Merancang Fasad Ramah Lingkungan di Kawasan Berkontur

  • Writer: domeiru fahramshed
    domeiru fahramshed
  • 2 days ago
  • 3 min read

ree

Ada tempat di Dago Pakar, Bandung, di mana arsitektur tidak mencoba menaklukkan alam tetapi berdialog dengannya. Di situlah BTN Learning Center akan berdiri. Sebuah ruang belajar yang tidak hanya mengajarkan ilmu di dalam kelas, tapi juga menghadirkan pelajaran berharga dari setiap permukaan dindingnya.


Di sini, fasad bukan sekadar kulit bangunan. Ia menjadi wajah yang hidup, bernapas bersama udara pegunungan, menyesuaikan diri dengan arah matahari, dan mengekspresikan filosofi pertumbuhan dari dalam ke luar.


Alam sebagai Faktor Utama


ree

Dago Pakar adalah kawasan yang berlapis-lapis, dengan kontur tanah yang menantang dan pandangan yang menenangkan. Bagi banyak arsitek, topografi seperti ini sering dianggap hambatan. Namun bagi tim desain BTN Learning Center, kontur justru menjadi pelajaran pertama tentang keseimbangan.


Alih-alih meratakan tanah, desain fasad mengikuti irama lereng. Setiap teras, setiap elevasi, menjadi kesempatan untuk membingkai pemandangan, menangkap angin, dan membawa cahaya alami masuk dengan lembut. Arsitektur di sini tidak melawan gravitasi, melainkan menari bersamanya.


Cerdas Sejak Awal: Adaptive Skin Architecture


ree

Konsep Green Intelligence tidak dimulai dari teknologi canggih, tapi dari cara berpikir yang sadar terhadap konteks. Fasad pada bangunan ini dirancang dengan pendekatan adaptive skin kulit bangunan yang mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim, orientasi matahari, dan fungsi ruang di dalamnya.


Bayangkan fasad yang seolah hidup:


  • Di sisi timur, bukaan dirancang untuk menangkap cahaya pagi, lembut dan hangat.

  • Di sisi barat, sirip vertikal berperan sebagai pelindung panas, menciptakan bayangan dinamis sepanjang hari.

  • Material seperti perforated metal panel dan wood grain HPL bukan hanya pemanis visual, tapi juga pengatur ritme cahaya dan sirkulasi udara.


Hasilnya, interior selalu terasa sejuk tanpa bergantung penuh pada pendingin buatan. Ruang belajar jadi lebih nyaman, dan energi digunakan dengan bijak.


Pencahayaan yang Mengalir, Bukan Menyilaukan


ree

Cahaya alami adalah elemen utama dalam filosofi desain BTN Learning Center. Di kawasan seluas 3 hektar ini, setiap bangunan menerima sinar matahari secara berbeda. Tantangannya adalah bagaimana menghadirkan pencahayaan alami yang optimal tanpa membuat ruangan terasa panas atau silau.


Desain fasad menggunakan lapisan ganda (double skin) yang bekerja seperti filter alami. Lapisan luar menahan radiasi panas langsung, sementara lapisan dalam memungkinkan cahaya menyebar dengan lembut ke dalam ruang.


Bagi para desainer, ini bukan hanya solusi teknis tetapi bentuk empati spasial. Cahaya yang jatuh lembut di meja belajar atau memantul di dinding ruang kelas adalah bagian dari pengalaman belajar itu sendiri.


Ventilasi yang Bernapas


ree

Bandung dikenal dengan udara sejuknya, tapi di kawasan Dago yang lembab dan berbukit, sirkulasi udara menjadi kunci kenyamanan. Karenanya, fasad di sini tidak tertutup rapat. Ia diciptakan untuk bernapas.


Ruang antara dinding luar dan dalam dirancang sebagai buffer zone, menciptakan aliran udara vertikal alami. Bukaan silang ditempatkan dengan cermat agar udara bergerak dari sisi lembah ke sisi punggung bukit, membawa kesejukan tanpa bantuan mesin.


Setiap koridor dan teras berfungsi sebagai ruang sosial terbuka, tempat udara, cahaya, dan manusia saling berinteraksi. Karena bagi BTN Learning Center, belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tapi juga di ruang terbuka di mana ide-ide tumbuh bebas.


Fasad Sebagai Cermin Budaya


ree

Bagi BTN, Learning Center ini bukan hanya fasilitas, tapi simbol pertumbuhan.Fasad menjadi metafora dari nilai-nilai BTNers  Amanah, Adaptif, Kolaboratif, dan Kompeten.


Struktur yang jujur, material yang bertanggung jawab, dan bentuk yang dinamis mencerminkan semangat organisasi yang terus belajar dan berkembang.


Di antara garis vertikal dan horizontalnya, terselip filosofi: setiap lapisan mewakili proses belajar yang berkelanjutan  dari akar hingga puncak pertumbuhan.


Arsitektur yang Mengajarkan Keberlanjutan


ree

Pada akhirnya, BTN Learning Center Dago bukan sekadar tempat pelatihan karyawan. Ia adalah ruang yang mendidik lewat setiap detail arsitektur dan fasadnya.


Bangunan ini mengajarkan bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang teknologi hijau, tapi tentang sikap bijak terhadap alam dan energi.


Fasadnya tidak berteriak untuk diperhatikan. Ia berbisik dengan tenang, mengingatkan kita bahwa kecerdasan sejati dalam desain bukanlah kemegahan bentuk, melainkan kepekaan terhadap konteks dan kehidupan di sekitarnya.


Green Intelligence di BTN Learning Center adalah bukti bahwa arsitektur yang baik bukan hanya tampak indah di mata, tapi juga terasa benar di hati  karena ia tumbuh bersama alam, bukan di atasnya.


© 2025 Alien Design Consultant, All Rights Reserved

bottom of page