Merancang Desain Interior Multisensori di Kantor BTN Commissioner: Lebih dari Sekadar Estetika
- airlangga alien
- Jul 22
- 2 min read

Dalam era modern, desain interior bukan lagi hanya soal keindahan visual. Pengalaman dalam ruang kini dituntut untuk bersifat fungsional, mendalam, dan manusiawi. Salah satu pendekatan yang menjawab kebutuhan ini adalah desain multisensori, pendekatan yang juga diadopsi dalam proyek BTN Commissioner Office di Jakarta, karya Alien Design Consultant.
Apa Itu Desain Multisensori?
Desain multisensori adalah pendekatan yang mengaktifkan lebih dari satu indera manusia dalam merespons ruang. Tidak hanya visual, tetapi juga suara, sentuhan, bahkan aroma dan suasana. Ruang yang dirancang dengan pendekatan ini cenderung lebih nyaman, produktif, dan emosional terhubung dengan penggunanya.
Seperti kita ketahui, arsitektur seharusnya merangkul semua indra, karena manusia tidak hanya “melihat” ruang, tetapi “merasakannya” secara keseluruhan.
Elemen Multisensori dalam Desain Kantor BTN Commissioner
Proyek BTN Commissioner Office menampilkan beberapa elemen multisensori yang terintegrasi secara harmonis untuk membangun lingkungan kerja yang modern dan profesional.
1. Sense of Sound – Kenyamanan Akustik

Ruang kerja ini dilengkapi dengan:
Noise Cancelling
Noise Absorber
Active Noise Control
Fitur ini bukan hanya estetika, tapi strategi desain untuk mengurangi kebisingan, menjaga privasi suara, dan meningkatkan konsentrasi. Elemen ini mendukung suasana kerja yang lebih tenang dan produktif, sesuai dengan prinsip biophilic design dan well-being architecture.
2. Sense of Touch – Tekstur yang Dirasakan

Berbagai permukaan material dalam desain kantor ini dipilih dengan teliti:
Material dengan tekstur nyaman dan lembut
Permukaan yang tahan lama tapi tetap menyenangkan disentuh
Kombinasi antara kesan hangat dan modern minimalis
Pendekatan ini membuat pengguna merasa lebih tenang dan terhubung secara emosional dengan ruang, seperti yang dijelaskan dalam konsep embodied cognition dalam desain.

Penguatan Identitas Visual dan Suasana

Walaupun titik fokusnya multisensori, elemen visual tetap memainkan peran penting:
Warna biru mendominasi, simbol kestabilan dan profesionalitas
Pencahayaan alami dan buatan dikombinasikan untuk menciptakan suasana terang dan tidak menyilaukan
Pola sarang lebah dan tipografi modern digunakan sebagai simbol efisiensi, kolaborasi, dan keberlanjutan

Potensi Indera Lain
Meskipun tidak secara eksplisit digunakan, pendekatan multisensori ini dapat dikembangkan lebih jauh, misalnya:
Sense of Smell: menggunakan aroma khas (misalnya citrus, kayu) untuk menciptakan suasana welcoming dan profesional di ruang lobby atau meeting.
Thermal Comfort: pengaturan suhu dan sirkulasi udara yang baik untuk mendukung kenyamanan fisik.
Kesimpulan: Menyentuh Lebih dari Sekadar Mata

Desain BTN Commissioner Office menunjukkan bahwa desain interior yang baik tidak hanya memanjakan mata, tapi juga menyentuh seluruh indera. Pendekatan multisensori membuka jalan menuju pengalaman ruang yang lebih dalam, membangun suasana kerja yang sehat, produktif, dan bermakna.
Desain seperti ini bukan hanya tren, tapi sebuah investasi terhadap kualitas hidup pengguna ruang. Dan di era kerja hybrid dan kesadaran akan well-being, pendekatan ini adalah masa depan desain kantor modern.

Comments