Proposal Desain Interior Bank Sampoerna: Strategi Desain Dinamis, Inklusif, dan Berbasis Teknologi
- domeiru fahramshed
- 7 days ago
- 3 min read
Bayangkan sebuah bank. Biasanya kita langsung terbayang ruang tunggu yang kaku, loket teller dengan antrean panjang, dan atmosfer formal yang dingin. Namun di era digital, paradigma itu berubah. Bank bukan lagi sekadar tempat untuk menyimpan uang atau mengurus transaksi, tetapi berkembang menjadi sebuah ruang pengalaman tempat di mana desain, teknologi, dan rasa kebersamaan berpadu.
Seperti rumah yang selalu beradaptasi dengan penghuninya, bank masa kini perlu hadir dengan wajah baru: dinamis, inklusif, dan berbasis teknologi. Inilah yang kami coba rancang pada proposal desain Bank Sampoerna.
Dinamis: Ruang yang Fleksibel dan Hidup
Dunia kerja dan gaya hidup nasabah tidak lagi statis. Inilah saatnya bank memiliki desain yang mampu bergerak bersama perubahan. Ruang kerja dengan layout asimetris, modular furniture, dan zona multifungsi bukan hanya terlihat modern, tetapi juga mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan.
Ruang meeting bisa berubah menjadi area kolaborasi.
Lounge yang nyaman bisa menjadi tempat diskusi santai sekaligus zona kerja cepat.
Townhall space yang lapang bisa dipakai untuk acara internal maupun gathering nasabah.
Desain dinamis seperti ini menghadirkan fleksibilitas. Bank tidak lagi terasa kaku, melainkan hidup, berdenyut, dan selalu siap beradaptasi.
Inklusif: Bank untuk Semua Generasi
Bank bukan hanya milik kaum profesional atau pebisnis. Kaum muda, keluarga, bahkan lansia pun berhak merasakan kenyamanan saat memasuki sebuah cabang bank. Maka, desain yang inklusif adalah kunci.
Warna cerah dan pencahayaan alami menghadirkan suasana ramah.
Furniture ergonomis dengan bentuk sederhana membuat ruang terasa bersahabat.
Area lounge dengan sofa empuk, coffee corner, hingga nursery room menambah rasa humanis.
Inklusivitas bukan hanya soal akses fisik, tetapi juga soal atmosfer. Desain yang menghadirkan rasa “rumah” membuat semua orang merasa diterima. Tidak ada lagi kesan mengintimidasi, melainkan ruang yang terbuka bagi semua kalangan.
Digital: Teknologi yang Terintegrasi dengan Desain
Di era digital, teknologi bukan sekadar ditempelkan, melainkan harus menyatu dengan ruang. Smart branch menjadi wajah baru perbankan modern, di mana interaktif touchscreen, self-service kiosk, hingga mobile integration menjadi bagian dari desain.
Nasabah bisa melakukan check-in digital begitu memasuki lobby.
Teller tradisional digantikan oleh zona customer service interaktif.
Ruang pertemuan dilengkapi teknologi hybrid meeting untuk konektivitas jarak jauh.
Teknologi ini bukan hanya mempercepat transaksi, tetapi juga memperkaya pengalaman. Bank menjadi tempat yang mudah, efisien, sekaligus menarik untuk dikunjungi.
Zoning: Membagi Ruang, Menyatukan Pengalaman
Strategi desain bank modern tidak lepas dari zoning yang cermat. Tiap area memiliki karakter, tetapi tetap terhubung dalam satu narasi.
Reception & Waiting Area → memberi sambutan hangat pertama kali.
Banking Hall → area utama dengan sistem digital yang ringkas.
Preferred Banking Lounge → ruang eksklusif namun tetap inklusif.
Collaborative Space & Townhall → pusat kreativitas, inspirasi, dan kebersamaan.
Nursery Room & Musholla → sentuhan humanis yang menegaskan kepedulian terhadap kebutuhan semua pengunjung.
Zoning yang tepat membuat ruang bank bukan hanya efisien, tetapi juga penuh makna.
Identitas: Desain sebagai Wajah Brand
Desain bukan hanya estetika, melainkan identitas brand yang berbicara tanpa kata. Bank Sampoerna, misalnya, menghadirkan interior dengan tiga wajah utama:
Flowy & Collaborative → mencerminkan keterbukaan.
Playful & Vibrant → menunjukkan semangat muda.
Homey & Hospitable → memberikan kenyamanan yang akrab.
Ketiga elemen ini bersatu untuk menyampaikan pesan bahwa bank ini adalah ruang yang ramah, progresif, dan penuh energi. Desain menjadi jembatan antara visi brand dan pengalaman nyata nasabah.
Ruang yang Tumbuh Bersama
Bank di era digital adalah cerminan masa depan. Ia dinamis, selalu siap berubah. Ia inklusif, merangkul semua generasi. Ia digital, menyatu dengan teknologi tanpa kehilangan sentuhan manusiawi.
Seperti rumah yang nyaman, bank modern harus menjadi tempat di mana orang merasa diterima, dimudahkan, dan di-inspirasi. Desain bukan sekadar interior, tetapi strategi membangun pengalaman.
Merancang bank hari ini, berarti merancang rasa aman, nyaman, dan kebersamaan untuk esok hari. Karena pada akhirnya, ruang bukan hanya tentang dinding dan furnitur, tetapi tentang bagaimana ia hidup bersama manusia yang mengisinya.
Comments