Ritme Geometris & Proporsi: Studi Fasad BTN Kebon Jeruk dari Perspektif Desain Modular
- domeiru fahramshed
- 3 days ago
- 3 min read

Dalam arsitektur komersial, fasad bukan lagi sekadar “kulit luar” bangunan, tetapi menjadi medium strategis yang menyampaikan identitas, kredibilitas, hingga nilai-nilai institusi yang menaunginya.
Pada proyek Gedung Aset Bank BTN Kebon Jeruk, pendekatan desain fasad tampak diarahkan pada eksplorasi ritme geometris, proporsi terukur, dan modularitas sebagai fondasi estetik. Hasilnya bukan sekadar ekspresi visual, tetapi bahasa arsitektur yang terstruktur, rasional, dan selaras dengan karakter institusi perbankan.
Modularitas sebagai Basis Arsitektur yang Terkendali

Fasad gedung ini menampilkan pendekatan modular yang kuat—sebuah strategi desain yang menekankan konsistensi visual melalui pengulangan elemen panel, kolom, dan bukaan. Modularitas memberi dua keuntungan besar: stabilitas ritme dan fleksibilitas desain.
Setiap modul fasad dapat dilihat sebagai satu unit yang mengatur proporsi vertikal dan horizontal secara berimbang. Grid struktural yang tegas menjadi tulang punggung pembagian modul, menciptakan keselarasan antara logika konstruksi dan ekspresi visual. Dalam konteks perbankan, modularitas menghadirkan kesan terukur, stabil, dan terpercaya, sesuai dengan nilai yang ingin dibangun BTN bagi para nasabah dan publik.
Ritme Repetitif sebagai Identitas Visual

Pola repetisi pada fasad BTN Kebon Jeruk bukanlah repetisi statis; ia bekerja sebagai ritme visual yang membentuk narasi arsitektural. Repetisi panel kaca, frame vertikal, serta elemen shading linear menciptakan kesan gerak teratur yang mengalir di sepanjang massa bangunan.
Dalam arsitektur, ritme tidak hanya menyusun estetika. Ia mengatur persepsi skala, orientasi vertikal/horizontal, sekaligus memberikan orientasi visual bagi pengguna. Pada gedung ini, ritme vertikal yang diperkuat oleh garis-garis linear menciptakan efek “mengangkat” massa bangunan sebuah strategi yang sering digunakan pada gedung perbankan untuk menghadirkan citra kokoh, profesional, dan aspiratif.
Ritme repetitif juga memungkinkan bangunan hadir sebagai landmark visual. Dalam konteks kawasan Kebon Jeruk yang padat, konsistensi ritme ini memberi bangunan identitas yang bisa dikenali sekaligus menyatu harmonis dengan skyline urban di sekitarnya.
Proporsi: Menegosiasikan Skala Manusia dan Skala Bangunan

Proporsi adalah titik kritis dalam desain fasad, terutama untuk bangunan institusi yang memadukan fungsi publik, komersial, dan administratif. Pada fasad BTN Kebon Jeruk, proporsi modul dirancang untuk menyeimbangkan skala manusia (human scale) dengan skala korporat.
Proporsi vertikal yang lebih dominan memberikan rasa keteraturan dan profesionalisme, sementara proporsi horizontal yang tersegmentasi menciptakan keterbacaan bangunan dalam unit-unit yang dapat dipahami secara visual. Pendekatan ini mencegah fasad terasa masif atau monoton, meskipun ritme repetisi diulang secara konsisten.
Entrance area menjadi contoh proporsionalitas yang sangat diperhatikan. Proporsi bukaan yang lebih besar dan framing yang lebih lebar memberikan penekanan visual pada akses masuk utama. Hal ini mempertegas gesture arsitektur yang mengundang, sekaligus membangun hierarki ruang dengan sangat jelas.
Materialitas sebagai Penegas Ritme dan Proporsi

Pemilihan material sangat mempengaruhi bagaimana ritme dan proporsi diinterpretasikan. Pada fasad BTN Kebon Jeruk, kombinasi antara kaca, panel metal, dan elemen shading yang linear memperkuat ide modular dan repetitif.
Kaca menghadirkan transparansi dan reflektivitas, yang menegaskan garis vertikal sekaligus memberi dinamika visual dari pantulan cahaya.
Panel metal atau cladding memberikan soliditas, menjadi anchor visual yang menjaga ritme tidak terlalu ringan.
Shading horizontal/vertical menambah dimensi kedalaman, sehingga repetisi tidak terasa datar.
Material-material ini memungkinkan fasad tetap tampil modern, efisien energi, dan relevan dengan citra bank yang progresif dan dinamis.
Modularitas sebagai Bahasa Arsitektur yang Relevan

Proyek BTN Kebon Jeruk memperlihatkan bagaimana ritme geometris, proporsi yang terukur, dan desain modular dapat menjadi formula estetika fasad yang efektif untuk bangunan institusi. Dengan pendekatan yang rasional, efisien, dan berakar pada prinsip arsitektur modern, fasad ini berhasil menghadirkan citra bank yang kokoh, terpercaya, dan progresif.
Lebih dari sekadar estetika, modularitas pada fasad ini mencerminkan mindset institusi: terstruktur, stabil, dan berorientasi jangka panjang. Sebuah narasi arsitektural yang kuat, relevan, dan selaras dengan kebutuhan perbankan masa kini.



Comments