top of page
Logo Alien DC

Arsitektur Bandara Komodo: Inspirasi dari Rumah Adat Waerebo & Komodo

  • Writer: domeiru fahramshed
    domeiru fahramshed
  • Jun 4
  • 2 min read

Updated: Jun 5


Konsep Desain yang Mengakar pada Budaya Lokal


Inspirasi utama desain Bandar Udara Komodo berasal dari dua kekuatan simbolik: hewan endemik Komodo yang gagah dan eksotis, serta rumah adat Waerebo yang khas dengan bentuk kerucut menjulang tinggi. Perpaduan ini menjadi fondasi arsitektural yang tidak hanya unik, tetapi juga memperkuat identitas lokal.


Desain bandara ini mengusung prinsip "sense of place", menciptakan suasana yang langsung mengingatkan pengunjung akan budaya dan alam Labuan Bajo. Ornamen khas seperti kain Manggarai, anyaman rotan, dan material kayu lokal diimplementasikan secara menyeluruh untuk memperkaya narasi visual dan pengalaman ruang.


Tiga Ruang Ikonik dalam Desain Bandara Komodo


  1. Ruang Check-In: Simbolisasi Rumah WaereboBegitu memasuki area check-in, pengunjung langsung disambut dengan desain atap yang menyerupai bentuk rumah Waerebo. Struktur ini tidak hanya menghadirkan nuansa etnik, namun juga memberikan dimensi ruang yang lapang dan monumental. Elemen kayu dan pola ukiran lokal menambah kekuatan narasi budaya yang begitu terasa sejak langkah pertama.

  2. Ruang Tunggu: Sentuhan Warm & Modern Ruang tunggu dirancang dengan kombinasi ornamen logam bertekstur dan warna kayu coklat tua yang mendominasi. Penggunaan warna earthy tone ini menciptakan atmosfer yang hangat, tenang, dan nyaman—menjadi ruang ideal bagi para penumpang untuk bersantai sebelum terbang. Detail pada dinding dan langit-langit menampilkan pola geometris khas Flores, memberikan kekayaan visual tanpa kehilangan kesederhanaan modern.

  3. Ruang Kedatangan: Sambutan Tradisi dan Identitas Lorong kedatangan dibuat dari anyaman rotan yang disusun secara ritmis, membentuk lorong budaya yang seolah membawa tamu menembus tradisi. Ketika mencapai ruang utama kedatangan, pandangan akan langsung tertuju pada artwork Komodo besar yang menggantung di langit-langit—sebuah simbolik visual yang menjadi penanda otentik dan daya tarik fotografi para wisatawan.



Ornamen Khas Flores yang Melekat di Setiap Sudut

Interior bandara dipenuhi detail yang mencerminkan kekayaan budaya lokal. Dari motif kain tenun Manggarai yang menghiasi dinding, hingga tekstur bebatuan alami dan furnitur berbahan kayu rotan, semuanya diolah secara arsitektural untuk menghadirkan nuansa Flores yang otentik, membumi, dan membanggakan. Tidak berlebihan jika Bandara Komodo disebut sebagai perwujudan arsitektur yang mencintai akar dan merangkul masa depan.



 
 
 

Comments


© 2025 Alien Design Consultant, All Rights Reserved

bottom of page